Rabu, 15 Oktober 2014
pesta kecil
Tersebut sebuah negeri, yang berada jauh di seberang samudera, berusaha untuk mengubah wajah dunia. Dalam usahanya mengubah dunia dengan sebuah cita cita luhur dari sebuah pemikiran sederhana. Membangun manusia yang beradab.
Penuh suka cita dan saling bahu membahu, terasa menggelora pada awal awalnya. kebersamaan dan loyalitas, begitu kuat terasa. walaupun beberapa arah dan tujuan yang dicitakan sang pelopor, mulai berlahan di belokkan. Berlahan dan pasti, cita untuk mendapatkan pengakuanpun tergapai. dan perjuangan baru dimulailah. Saat sebuah masa "teman menjadi lawan dan Lawan menjadi teman" semua menyuguhkan segala upaya untuk "kepetingan".
Berlahan dan sangat berlahan perubahan arah dan cita, semangat membangun mulai pudar. hanya ada kecurigaan, ketidak puasan dan saling menjatuhkan.
Kembali
Selamat kembali, dengan semua pikiran dan perasaan ku saat ini,
sekian lama tak sentuh blog ini, bukan berarti hidup danperjalanannya sudah habis, tetapi semua terus berjalan.
Beberapa tulisan akan mulai ku isi, sebagai sebuah kenangan dan juga sebuah kisah perjalanan hidup.
Sekian lama sudah kulewati, sejak sebuah peristiwa yang mungkin sebuah tanda. akan sebuah perubahan jalan hidup.
Berawal dari sebuah sms yang mungkin sudah lama terjalin antara ME dan CBB, yang jelas bukan sebuah sms hubungan biasa. Sedemikian tersembunyi hubungan mereka. Tuhan mengkin punya rencana, kenapa hal itu aku harus tahu.
Sebuah apartemen di Sentra Timur, K***** atas nama ME. dan semua disankal bukan miliknya. walau setahuku, dan hingga saat ini, itu masih an sama.
Pertemuan-pertemuan rahasia, disela fitnes di cibubur, bekasi barat, kelapa gading dan beberapa tempat lainya.
Semua sudah kutahu, tetapi masih juga menyangkal. hingga saatnya aku harus tenangkan pikir dan jalani hidupku. dengan semua beban dan tagihan rumah.
Hingga saatnya 10 November 2013, sebuah pertanyaan tentang berlanjutnya hubungan kami. dan dengan tegas " dia sudah tidak akan mau melanjutkan".
Selasa, 19 Februari 2013
Minggu, 27 Mei 2012
Selasa, 06 September 2011
Di hatimu bukan aku
di hatimu telah terisi orang lain
ku berharap
ku dapat bertahan
dengan penuh cinta dan asa tersisa
namun ku tak tahu
dengan dirimu...
dengan pikiranmu..
dengan tingkahmu di belakangku...
semoga yang kurasa,
yang ku kulihat,
yang ku pikirkan,
hanyalah bisikan iblis
Ku langkahkan kakiku
ku susuri tepian waktu
ku curahkan isi hatiku pada lembaran kertas lusuh
ku berharap kan terbaca
walau ujung zaman nantinya
kusadari
aku tidak sempurna
aku tidak bermakna
Disini,
sekarang,
tanpa apa-apa..
Hanya ada lamunan yang membebani setiap langkah
Sebatas waktu yang ku punya
Untuk sebuah nama yang selalu singgah
Selasa, 05 Juli 2011
Kehidupan indah tercipta diawali dari pikiran kita
"Bagaimana mungkin selembar daun yg kecil dpt menutupi bumi yg luas ini?
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.
Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!"
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan dimana².
Bumi ini pun akan tampak buruk
Jangan menutup mata kita walaupun hanya dengan daun yg kecil.
Jangan menutupi hati kita walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif!
Bila hati kita tertutup,
tertutuplah semua ...
Karna itu bukalah mata hati kita ...
Dan kita akan melihat kehidupan yg indah ....
Kehidupan indah tercipta diawali dari pikiran kita...
from Hernu Grandi Bangka Belitung
Rabu, 27 April 2011
how are the source of love
if you are not tired of keeping the water source?
I feel the ripples in my life, although sometimes I forget where to come.
So clear and cool you anoint us, no endless love.
Although sometimes emotions evaporate from the dream that is no longer the flower bed.
Your love is sometimes interpreted as a sacrifice who requested compensation, is not he pistil that will bloom without a beetle asks reply on the flower?
Teach me re-interpret the love.
As a poet said;
in sex should provide no shortage, received no excess. No one will die by lack of love he gave, and nobody would have felt indebted to the incorporation of excessive love.
I've felt dead for the third time, there are three burrow my grave.
At each death, I forgot to you shortly and mired in a million of destruction.
Debris scattered like stones tower of Babel is arrogant.
I too cocky by destroyed, arrogant by the kindness that I have, looked forget them (and I decided they all).
It turned out that my feet can not rest on the sloping edge, a helping hand you never I said, I was reluctant to even glance at it. But really you look after me, like a lily is always elegant without being water it, you give her a beautiful crown. You give me a way to give new life, without trying to deny what happened.
On the holes that I felt a different life, it all just happens. You've already outlined, I was forced to move and find new groups. I walked away without trying to look back, and you give me a pillar of fire burning in front, like that you gave to Moses and the Israel into Canaan. I feel all the trip, my hut to give life and I find the oasis of love on a long journey thirst. For each port of call, I set up tents and offering to thy lover's lips oasis awaits at the mouth of my heart. The altar of your prophecy I keep meeting, my faith I mooring. My little angel dreams become tangible already, but somehow my wings can not shade them. And it happened a third time, you were pulling me to go on until I come across three different oasis.
My last journey, I still find it an oasis, a fire tower still memimpinku Mu. In the rest of this evening, I heard the news of the eagle, the latter will marry my beloved. Really I'm happy to hear it. I Bless their marriage, anoint them with your love and his descendants later let it be feasible on this earth. I could not visit him, but let me to meet him later, found his son, my nephew is definitely beautiful and handsome like his mother. Hopefully, her husband protects his wife and son.
Source of endless love, my feet are tired step, I'm leaning on this big rock. Be strong my legs, so I can go on.
Source of endless love, my feet are tired step, I'm leaning on this big rock. Be strong my legs, so I can go on.
I want to build my grave burrow more grandiose, and from the road for miles all the stories I write on my grave. Inscription of the magnificent future for my grandson child, let them be proud of coming from a civilized offspring. Poems that will last and become memories later.
Endless love, teach me love, that was a long story I passed. Maybe I've forgotten, how to seduce girls with rebananya Zion. Give me beautiful poetry of King David, Solomon's charming smile and a hard heart of Samson. But I do not want to fall by Delilah, or as David's wife who falls in love with his troops. Make me like the Son of man who died by his righteousness on Golgotha, I want to love Him.
This Diperhentian I wait thy prophecy; beautiful in his time later in a new Canaan.
Langganan:
Postingan (Atom)