Minggu, 23 Agustus 2009

Lamunan ngracau


Sejak pagi hujan turun, hingga kini masih terasa dingin dan rintik tiada henti.Pagi ini rencana ku lanjutkan membuatkan gubuk untuk si "BLEKI" bersama dengan sang kekasih barunya.
Selembaran koran lama dari sisa bungkus ikan asin, sebuah tulisan menarik (karena tidak ada yang lain.
"Kenaikan Cukai Picu PHK Ribuan Pekerja Pabrik Rokok di Malang" begitu besar tulisan itu, sehingga menarikku untuk membaca.
Sebuah deret pertanyaan bila saatini aku tidak merokok, apa dampaknya?
mungkin akan berdampak:
  1. Pekerja Pabrik Rokok di Malang akan lebih banyak lagi yang akan ditutup, atau malah pabriknya yang akan tutup.
  2. Pendapatan Negara dari pajak akan menurun (laporan keuangan per 31 Desember 2008 yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesi) dimana HM Sampoerna saja sampai menyumbang 3,455 Terilyun
  3. Petani tembakau dan cengkeh, harus banting setir, dan yang pasti mereka akan kebingungan, karena sejak turun-temurun mereka bertani bukan karena pendidikan, tapi pengalaman yang turun-temurun sejak nenek moyang mereka.
  4. Petani pohon kertas dan pabrik kertas akan kena dampaknya ngak ya??
  5. Pedagang kaki lima dan anak-anak penjual rokok pasti akan kebingungan cari pekerjaan baru lagi.
    pemulung putung rokok, mungkin sudah nasipnya harus ganti pekerjaan pemungut sampah, atau plastik sisa minuman.
  6. obat batuk, tentunya akan kehilangan pelanggan nih, bukan hanya toko Koh Akuan nya yang teancam pabrik obat batuk pasti lama-lama akan tutup. Pekerja pindah lagi cari kerja baru.
  7. Rumah sakit Paru-paru dan dokter jantung, paru-paru serta kangker bakal kehilangan pasien, suster dan perawat yang cantik dan judes, pasti nganggur tuh lagi atau malah kerja keluar negeri jadi perawat orang tua di sana.
  8. Bagaimana dengan spanduk dan poster rokok? Waduh. Bang Pieter bakal kehilangan order bikin spanduk, dan poster rokok nih... biasanya dari pembuatan poster rokok itu yang dapet untung banyak dan pembayaran lancar, tidak seperti saat Pemilu... banyak orderan, tapi maunya murah, dan bayar sampe dua lebaran.
wah banyak banget dampaknya ya??
bagaiman dengan aku, teman kopiku siapa?? teman ku saat sendiri siapa? kalau semua orang melarang dan Fatwa MUI kok malah nambahin ya?? bukannya harusnya melarang Narkoba, Gelek, yang jelas-jelas produksinya cukup besar.tanpa pajak, harganya mahal.
Biarlah kami tetap merokok, pilihan ku didasarkan kesepian, sendiri dan tanpa teman sejati.

Tidak ada komentar: